Jumat, 16 Desember 2011

King C. Gillette - Penemu Pisau Cukur (Silet)

 

King Camp Gillette, lahir 5 Januari 1855 di sebuah kota kecil Fond du Lac, Wisconsin, Amerika Serikat. Semasa hidupnya, ia dibesarkan oleh keluarga yang cukup berada. Ayahnya adalah seorang ahli di bidang penemuan, sedangkan ibunya ahli di bidang masakan. Saat King berusia empat tahun, keluarganya hijrah ke Chicago, Illinois, tempat ayahnya memulai bisnis baru. Terlahir dari seorang keluarga yang memang sering berinovasi membuat Gillette dilahirkan sebagai seorang inovator. Dari pekerjaannya sebagai seorang salesman, ia mendapat pelajaran bahwa barang-barang yang bisa diganti dengan cepat atau diisi ulang, mampu mendulang lebih banyak keuntungan.
Sayang, di tahun 1871 bisnis ayahnya hancur total akibat kebakaran besar yang juga menghancurkan sebagian kota Chicago. Untuk menghilangkan trauma atas bencana itu, King dan keluarganya pindah ke New York City, mengikuti jejak ayahnya yang beralih profesi menjadi agen hak paten. Meski keluarganya tergolong orang mampu, King tidak berminat untuk melanjutkan sekolah. Minat untuk menjadi inovator begitu kuat. Saat itulah, King mulai terinspirasi untuk menciptakan sesuatu. Saat usianya 18 tahun, King memutuskan bekerja sebagai salesman keliling. Namun, ia tak pernah lupa untuk selalu mencipta di sela kerja.

Dalam kehidupannya, King terinspirasi paham utopis sosialis, cenderung antikapitalis. Pada usia 39 ia sempat menulis The Human Drift, yang menyatakan bahwa kompetisi sebagai akar segala kejahatan. Karya intelektualnya ini termotivasi oleh ibunya yang telah lebih dulu menerbitkan buku resep terkenal, White House Cookbook, buku itu masih terus dicetak ulang hingga 100 tahun kemudian.

Suatu hari pada tahun 1895, King merasa kesal karena selalu kerepotan menggunakan pisau cukur untuk merapikan janggutnya. Bahkan King harus mengalami iritasi akibat tumpulnya alat cukur yang ia gunakan. Pada masa itu alat cukur yang ada sebuah pisau cukur besar dan harus diasah setiap kali.

King pun lantas punya ide untuk membuat pisau kecil yang lebih praktis dan bisa segera diganti jika sudah tumpul. Ia lantas mencoba membawa ide itu kepada para teknisi di Massachusetts Institute of Technology (MIT), sebuah universitas terkemuka di bidang teknologi. Sayang, hampir enam tahun, ia tak bisa meyakinkan teknisi tersebut untuk membantunya.

King C. Gillette, Pisau Cukur, biografi, PenemuDengan bermodalkan semangat dan pengalaman sebagai seorang salesman, membuat King keukeuh ingin melahirkan inovasi silet pencukur yang mudah, aman, dan praktis. Ia kemudian melakukan sosialisasi dengan menawarkan pisau yang sangat tipis, tajam, murah, dan tidak perlu diasah sehingga tidak merepotkan pemakainya. Perjuangan King akhirnya kesampaian.

Seorang teknisi bernama William Emery Nickerson mendengar doanya dan bersedia membantunya. Berdua, mereka menghabiskan lima tahun untuk menemukan orang yang mampu menyediakan sebuah mesin otomatis pencetak besi tipis yang tajam. Pada 1901, King dan William Nickerson, memodifikasi pisau cukur keselamatan dengan menciptakan pisau bermata dua yang dapat diganti dan dibuang setelah dipakai. Pisau cukur berbentuk huruf T yang bagian atasnya dapat diputar untuk memasukkan pisau ini mendapat paten pada tahun yang sama. Inilah yang kemudian kita kenal sebagai silet pencukur yang praktis hingga saat ini. Kemudian, mereka pun membuat sebuah usaha yang dinamai American Safety Razor Company. Perusahaan inilah yang menjadi cikal bakal produsen pisau cukur terbesar dunia, Gillette, sesuai nama pemrakarsanya.

Dengan harga yang murah, selama satu tahun pertama pisau cukurnya hanya laku 144 buah. Meskipun demikian, King tidak menyerah begitu saja. Ia mulai memutar otak dengan mengurangi biaya produksi. Untuk langkah promosi ia pun membagi gratis silet pencukur. Cara ini kemudian berhasil. Hingga di tahun 1904, usahanya mulai mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Kepercayaan masyarakat akan produk pisau silet membuat penjualan meningkat tajam. Angka penjualan mencapai angka 90 ribu unit dan 123 ribu pisau silet.

King C. Gillette, Pisau Cukur, biografi, Penemu
Untuk meningkatkan penjualannya, King membuka kantor perwakilan pertama di luar Amerika yakni di London, Inggris, untuk memasarkan produknya di Eropa. Gillette begitu mendominasi alat cukur seluruh dunia, sehingga di beberapa produk Gillette berarti sebuah pisau cukur. Pabrik yang dibangun oleh King menjadi pemimpin pasar di Eropa dengan 70 persen pangsa pasar dan di Amerika Latin dengan 80 persen pangsa pasar. Konon perusahaan yang dirintisnya sejak 1869, sekarang beromzet sekitar 8,5 miliar dolar AS.

King Camp Gillette meninggal 9 Juli 1932 di Los Angeles California, AS. Jasadnya dikuburkan di pemakaman The Forest Lawn Memorial Park Cemetery di Glendale, California. Hingga saat ini, melalui silet penemuannya, King mampu menggerakkan sebuah revolusi dalam penggunaan industri alat cukur.

Henry Nestle (1814-1890) "Pencipta Makanan Bayi"

 

Berawal dari keprihatinan akan tingginya angka kematian bayi di akhir abad ke-19 di Swiss, seorang ahli kimia Henry Nestle membuat makanan tambahan berupa nustrisi instan. Dengan makanan tambahan ini, hasilnya banyak bayi yang terselamatkan dan tingkat kematian bayi menurun tajam.
Henry Nestle, lahir 10 Agustus 1814 di Kota Frankfurt, Jerman. Ia adalah anak ke-11 dari 14 orang anak. Ayahnya adalah Johann Ulrich Matthias Nestle, seorang pengusaha kaca di Tƶngesgasse dan ibunya bernama Anna-Maria Catharina Ehemann. Sebelum Henry mencapai usia 20 tahun pada 1836, ia telah menyelesaikan masa magangnya selama empat tahun dengan J. E. Stein, seorang pemilik perusahaan farmasi. Pada akhir 1839, ia resmi diberikan hak untuk melakukan percobaan-percobaan kimia, membuat obat-obatan berdasarkan resep, dan menjual obat. Pada masa ini, ia mengganti namanya menjadi Henry Nestle agar lebih cocok dengan kondisi sosialnya yang baru di Vevey, Swiss.
Pada 1843, Henry membeli salah satu industri di wilayah Swiss yang memproduksi rapeseed (biji-bjian). Ia juga terlibat dalam produksi minyak kacang yang digunakan sebagai bahan bakar lampu minyak, minuman keras, rum, absinth, dan cuka. Ia juga mulai memproduksi dan menjual air mineral bergas dan limun meskipun pada tahun-tahun krisis dari 1845 hingga 1847 Henry menghentikan produksi air mineralnya. Pada 1857 ia mulai berkonsentrasi pada penyalaan lampu gas dan pupuk. Di saat itulah ia bertemu dengan Anna Clementine Therese Ehemant, kemudian menikah pada 23 Mei 1860 di Frankfurt.
Pada masa krisis ekonomi berkepanjangan, sulit bagi rakyat di negaranya untuk mencari makanan untuk bayi. Di masa krisis itu banyak bayi yang meninggal sebab pada saat itu banyak bayi di Eropa yang tidak bisa meminum air susu ibu. Dengan menggunakan keahliannya sebagai ahli farmasi, Henry berusaha untuk menemukan solusi terbaik bagi makanan bayi yang mudah dibuat dan bergizi.
Setelah berusaha, akhirnya Henry berhasil menemukan ramuan yang paling tepat untuk makanan bayi. Ramuan itu dalam prosesnya dengan mencampur susu Swiss yang berkhasiat tinggi dengan sereal yang dimasak secara khusus. Ketika makanan ciptaannya itu diberikan pada seorang bayi laki-laki yang lahir prematur, ternyata bayi itu bisa bertahan hidup. Reputasi makanan temuan Henry segera meroket. Henry melalui usahanya yang diberi nama Nestle itu kini memproduksi aneka makanan, dari susu, sereal, hingga bubur bayi. Dengan temuannya ini, banyak bayi yang terselamatkan dan tingkat kematian bayi menurun tajam.
Temuannya ini kemudian dikembangkan menjadi bisnis yang berhasil dan mendunia. Tahun 1867, ketika orang-orang hanya berpikir tentang susu cair, Henry menciptakan ide baru untuk membuat susu bubuk. Setahun kemudian, Henry mendirikan perusahaan Farine Lactee Henry Nestle. Makanan bayi produksi Nestle ini merambah dengan cepat keseluruh penjuru Eropa dan permintaan pasar pun meningkat. Setelah itu Nestle menawarkan produk lain berupa susu bubuk yg sekarang dipasarkan hampir di setengah bagian dunia, dengan lebih dari 500 pabrik di 70 negara.
Penghasilan terbesar Nestle berasal dari produk minumannya. Setelah itu produk bumbu instannya, susu, dan produk jajanan berupa cokelat, dan permen. Perusahaan ini adalah yang terbesar di Swiss dan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri bahan makanan terbesar di dunia. Selain menemukan makanan bayi dan susu bubuk, pada 1875 Henry berhasil menciptakan ramuan baru susu rasa coklat. Dalam ramuan itu, gula dan susu ditambahkan pada kokoa padat untuk menghasilkan susu coklat. Proses ini bertujuan mengurangi partikel hingga berukuran mikron, sehingga cokelat menjadi halus dan lembut di lidah. Rasa inilah yang dimiliki oleh cokelat berkualitas.
Meski demikian, Henry percaya bahwa menyusui adalah hal terbaik bagi bayi. Ia menyatakan, hal ini pada tahun 1867 dan hinggi kini pernyataan itu masih dipegang teguh oleh perusahaan Nestle. Susu formula ciptaan Henry Nestle didesain untuk menyelamatkan hidup bayi karena pada saat itu tingkat kematian bayi sangat tinggi di Swiss. Berangkat dari nilai ini, Nestle tidak pernah mengganti nama mereknya karena nama Nestle bukan sekadar nama, istilah, tanda, atau simbol. Lebih dari itu, Nestle merupakan sebuah “janji” perusahaan untuk secara konsisten memberikan kualitas yang terbaik bagi konsumen. Sehingga dalam praktik pemasaran yang spesifik menangani produk, Nestle selalu memberikan harapan bagi konsumen dengan adanya jaminan standar kualitas merek Nestle, konsumen akan terus membeli produk dari lini produk Nestle makanan bayi, susu formula, kopi, sereal, hingga makanan binatang dan kosmetika.
Pada 7 Juli 1890, Henry Nestle-Ehmant, pendiri perusahaan multinasional Nestle meninggal dalam usia 76 tahun karena serangan jantung. Kini, ia dikenang sebagai raja bisnis dalam industri makanan bayi dan makanan kering.

Source : Pikiran Rakyat, Edisi Cakrawala Kamis 17 April 2008

Humanisme Ala Dostoyevsky

 

Cerpen dan karya sastra besar dunia lahir dan menjadi cerminan problematika masyarakat. Fyodor Dostoyevsky, salah satu dari sekian sastrawan Rusia, “menyerahkan” karyanya kepada masyarakat. Ia berpendapat, karya itu adalah cerminan masyarakatnya. Oleh karena itu, karyanya pun selalu memotret persoalan sosial masyarakat Rusia dalam tirani berkepanjangan.
Dostoyevsky, seorang pengarang mitos, telah menciptakan sebuah karya penting dan boleh dikatakan mengandung daya hipnotis. Kadang-kadang, ia disebut sebagai pendiri eksistensialisme, terutama dalam Catatan-catatan dari Bawah Tanah, yang digambarkan oleh Walter Kaufmann sebagai “karya terbaik untuk eksistensialisme yang pernah ditulis”. Bahkan, eksistensialis yang paling kesepian yaitu Nietzsche menyatakan kekagumannya terhadap tulisan Dostoyevsky.
Dostoyevsky, yang lahir di Moskow, 30 Oktober 1821, sebelum memilih menjadi penulis, sempat berkarier sebagai ahli mesin untuk militer dengan pangkat letnan dua. Dia bertahan selama empat tahun sebagai tentara yang dijalaninya dengan hidup penuh foya-foya sehingga selalu dililit utang. Pengalaman buruk ini ia ceritakan dalam novelnya Crime and Punishment (Kejahatan dan Hukuman).
Setelah meninggalkan karier militer 1846, ia mulai menulis novel pertama Poor Folk (Orang-orang Miskin) yang serta merta mendapat sanjungan para pembacanya. Novel ini menobatkannya sebagai bakat besar dalam kesusastraan Rusia. Sukses literer ini dilanjutkan dengan menulis cerpen dan dua novel pendek, Si Kembar (1846) dan Tuan Tanah Wanita (1847). Karyanya yang lain adalah Pencuri Baik Hati (1848) dan Nyetochke Nyezvanova yang berbentuk catatan harian seorang gadis.
Dostoyevsky dikirim ke kamp kerja paksa di Siberia selama empat tahun karena keterlibatannya dalam kegiatan revolusioner. Setelah dibebaskan, ia menulis The House of Dead berdasarkan pengalamannya dalam kamp yang kejam itu. Novel ini menandai munculnya tradisi sastra penjara di Rusia. Di penjara itu juga, Dostoyevsky sempat mengalami serangan epilepsi pertamanya, sebuah kondisi yang selanjutnya akan selalu ia bawa sepanjang hidupnya.
Tahun 1860, Dostoyevsky bersama saudara lelakinya Mikhail mengedit dua jurnal penting. Salah satunya berjudul Notes from the Underground (Catatan dari Bawah Tanah) yang menyatakan keberjarakannya pada para kaum utopis radikal (sosialis dan komunis) yang ingin mengakhiri perbudakan dan korupsi dalam pemerintahan Tsar untuk mendirikan masyarakat yang lebih baik.
Dalam jurnal ini, Dostoyevsky mengkritik kegemaran manusia pada sistem dan deduksi abstrak. Kegemaran itu begitu kuat pada diri manusia Rusia masa itu sehingga manusia siap mengubah kebenaran ataupun mengingkari bukti yang masuk akal hanya untuk membenarkan logikanya. Bahkan, Dostoyevsky takut bahwa projek pembangunan ekonomi Barat tidak hanya menindas kebebasan atas nama akal dan kemajuan, tetapi juga mengakhiri sejarah keberadaan manusia.
Hampir di setiap tulisannya Dostoyevsky menunjukkan suatu pergeseran baru yang bersifat emansipatoris. Dostoyevsky menggeserkan manusia ke tataran yang konkret dan realistis dengan segenap kecenderungan yang dikandungnya dalam suatu makna yang sama sekali baru. Makna baru tersebut selanjutnya dipertautkan dengan struktur dasar makna primordial hakiki manusia. Dostoyevsky sendiri selalu menyusun cerita dalam struktur yang kokoh, dengan unsur bagiannya yang dijalin dalam ketegangan yang terjaga dan penuh kejutan. Begitu pula tokoh-tokoh yang diciptakannya menjelma menjadi figur yang spesifik dan unik.
Di luar kesuksesannya sebagai penulis, Dostoyevsky menjadi seorang pecandu judi. Ia kehilangan semua uangnya, bahkan teman-temannya memberinya utang. Untuk melunasi utang pada kreditornya, ia menandatangani kontrak tidak adil dengan penerbit yang curang yang ingin memanfaatkan situasi dan sikapnya yang tidak disiplin. Dostoyevsky harus menyelesaikan sebuah novel dalam tenggat waktu tertentu. Jika gagal, penerbit itu berhak mendapatkan semua hak atas karya Dostoyevsky yang telah diterbitkan.
Dalam tekanan dan kegelisahan, Dostoyevsky menulis Crime and Punishment dan The Gambler secara bersamaan di tahun 1866. Teman-temannya menyarankan Dostoyevsky untuk menyewa stenografer, Anna Grigorievna Snitkin, yang kemudian dinikahinya. Karya ini menerima penghargaan publik, karya pertama dari lima karya besar yang ditulis oleh penganut Rusia ortodoks ini dalam 15 tahun terakhir hidupnya.
Karya Dostoyevsky banyak memengaruhi karya kesenian dunia. Misalnya, 28 September 2007, sebuah adaptasi untuk pertunjukan panggung dipentaskan untuk pertama kali di Phoenix Theater, San Francisco, Amerika Serikat. Adaptasi ini dikerjakan oleh Oleg Lipstin. Bahkan, novel ini juga mengilhami Paul Schrader saat menulis skenario untuk film “Taxi Driver”. Film yang dibintangi Robert De Niro dan Jodie Foster, serta disutradarai Martin Scorcese ini bertema eksistensialisme. Selain itu, cerpen The Gambler pernah beberapa kali difilmkan atau menjadi miniseri di televisi, antara lain, 1971 (oleh Michael Ferguson) dan tahun 1997 Rob Reiner, sutradara film “A Few Good Men” dan “When Harry Met Sally”.
Fyodor Dostoyevsky meninggal 28 Januari 1881 karena pendarahan paru-paru yang disebabkan oleh serangan epilepsi. Ia dimakamkan di Pemakaman Tikhvin di Biara Alexander Nevsky, St. Petersburg, Rusia. 
 
Source : Pikiran Rakyat, Suplemen Kampus, 17 April 2008