PARA peneliti di Amerika menemukan sebuah solusi untuk menelepon yang tidak memakan waktu.Caranya dengan menggunakan kekuatan pikiran untuk membuat panggilan, tidak lagi menggunakan jari.
Pengguna ponsel hanya memakai ikat kepala, yang dihubungkan ke Bluetooth yang mengirimkan perintah secara nirkabel ke ponsel Nokia N73. Teknologi ini bekerja dengan menanggapi isyarat dari otak. Dan para ahli percaya siapapun yang dilatih mampu menguasai teknik ini.
Terobosan ini diharapkan membantu penyandang cacat, orang tua, dan para profesional di lingkungan, dengan tingkat tekanan kerja tinggi untuk melakukan panggilan di ponsel.
Menurut Huffington Post, Tzyy-Ping Jung seorang pengembang teknologi tersebut sekaligus ilmuwan di Swartz Center for Computational Neuroscience, Universitas California mengatakan, perangkat ini bergantung pada elektroda electroencephalogram (EEG) yang dipasang pada kulit kepala.
Ikat kepala EEG akan mendeteksi sinyal otak, kemudian perangkat Bluetooth akan mengirimkan instruksi ke ponsel. Sistemnya menggunakan bahasa pemrograman algortima untuk memproses sinyal.
Dalam percobaan, pengguna ditunjukkan angka dari nol sampai sembilan dengan kecepatan yang berbeda di layar dan terdeteksi oleh elektroda. Hasilnya 70%-85% akurat bisa melakukan panggilan nomor telepon 10 digit.
Pengguna ponsel hanya memakai ikat kepala, yang dihubungkan ke Bluetooth yang mengirimkan perintah secara nirkabel ke ponsel Nokia N73. Teknologi ini bekerja dengan menanggapi isyarat dari otak. Dan para ahli percaya siapapun yang dilatih mampu menguasai teknik ini.
Terobosan ini diharapkan membantu penyandang cacat, orang tua, dan para profesional di lingkungan, dengan tingkat tekanan kerja tinggi untuk melakukan panggilan di ponsel.
Menurut Huffington Post, Tzyy-Ping Jung seorang pengembang teknologi tersebut sekaligus ilmuwan di Swartz Center for Computational Neuroscience, Universitas California mengatakan, perangkat ini bergantung pada elektroda electroencephalogram (EEG) yang dipasang pada kulit kepala.
Ikat kepala EEG akan mendeteksi sinyal otak, kemudian perangkat Bluetooth akan mengirimkan instruksi ke ponsel. Sistemnya menggunakan bahasa pemrograman algortima untuk memproses sinyal.
Dalam percobaan, pengguna ditunjukkan angka dari nol sampai sembilan dengan kecepatan yang berbeda di layar dan terdeteksi oleh elektroda. Hasilnya 70%-85% akurat bisa melakukan panggilan nomor telepon 10 digit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar